kalau kita perhatikan sekeliling kita, kita akan melihat banyak orang-orang yang hidup dengan perekonomian yang baik, yang biasa saja dan yang buruk. kebanyakan orang akan menilai bahwa orang yang perekonomiannya baik adalah orang yang bahagia, hidupnya selalu bersenang-senang dan lainnya, sementara orang yang perekonomiannya buruk hidupnya selalu menderita dan tidak terdapat kenyamanan.
Kita tinjau dari awal, Perekonomian itu erat kaitannya dengan harta dan harta erat kaitannya dengan berkat yang kita terima. Tapi pertanyaannya, "darimanakah kita mendapatkan harta itu?". Terdapat 2 Jawaban dari pertanyaan itu, yang pertama dari Tuhan dan yang kedua dari Iblis. Keduanya dapat memberikan harta yang banyak, keduanya dapat memberikan apa yang kita inginkan, tetapi salah satu diantaranya tidak dapat memberikan damai sejahtera saat kita menerima apa yang kita minta.
kembali ke awal, tidak semua orang yang hidup dengan perekonomian baik itu bahagia. Yang menjadi tolak ukur bukanlah kemampuan seseorang dalam mengumpulkan harta, tetapi kemampuan seseorang dalam menikmati harta yang ia miliki. Banyak orang tajir tidak dapat menikmati ke'tajir'annya itu, karena mereka hanya sibuk mencari, mencari dan mencari. Mereka tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki, yang ada mereka akan kelelahan dan mereka tidak mendapati esensi dari 'bahagia' itu. Tetapi, Orang yang tau bagaimana caranya menikmati adalah orang berbahagia. So, Have it or Enjoy it? it's up to you.... :)
